Mengejar impian tanpa menyusahkan orang tua


Mungkin seorang foto wanita tersebut seperti biasa saja. Namun siapa sangka jika pilihan hidupnya berbeda dari teman sebayanya di kampung.

Namanya Putri Nurfatihah Mulyadi, wanita yang berasal dari desa Darmaguna kecamatan Jatiseeng kabupaten Cirebon ini sedang berjuang meraih mimpinya.

Mimpinya adalah untuk memiliki PT sendiri namun dia sadar dengan dirinya hanya lulusan SMK tidaklah cukup untuk mewujudkan mimpinya tersebut.

Dan untuk mewujudkan impiannya dia merantau ke Ibu Kota untuk mencicipi bangku perkuliahan, dengan bermodalkan tekat dan doa restu orang tua, dia hidup dan tinggal di Jakarta tanpa ada sanak saudara.
  
 Ada banyak sekali alasan mengapa dia berkuliah di Jakarta, salah satunya ia tidak ingin merepotkan orang tuanya untuk membayar uang perkuliahannya.
"Saya si merantau ke Jakarta bukan tanpa alasan, selain di sini ada universitas swasta akreditasi A, namun saya ingin sambil bekerja, karena di Jakarta gajinya lebih tinggi ketimbang dikampung saya" pungkasnya
   
Bermodal pengalaman kerja 1 tahun di bidang administrasi di kampungnya, dan nilai UN yang tinggi, dia mendapat pekerjaan di posisi administrasi disalah satu restoran ternama di Warung Jati, Jakarta Selatan.

Dengan bergaji 3 juta perbulan dia berusaha mencukupi gajinya tersebut untuk membayar biaya kuliah yang mencapai 8 juta persemester, uang kontrakannya 720 ribu sebulan dan uang hidupnya sehari hari.
"Alhamdulillah gaji 3 juta perbulan saya harap bisa mencukupi biaya sehari hari saya di Jakarta mulai uang kuliah, uang kontrakan dan uang makan saya, dan semoga saya bisa tidak meminta uang ke orang tua saya" tuturnya
     
Dia berkata bahwa dia ingin sekali masuk Universitas Negeri, namun dikarenakan tidak ada kelas malam membuat dia mengurungkan niatnya.
"Tadinya si saya ingin kuliah di universitas negeri, namun sayang banget mereka tidak menerima kelas karyawan, dengan alasan jika mahasiswa kuliah sambil bekerja, mahasiswa tersebut tidak akan fokus dengan kuliah mereka"

"seharusnya mereka mengadakan kelas karyawan karen banyak lulusan SMA SMK ingin masuk perguruan negeri, namun tidak banyak dari mereka termasuk saya yang mampu membiayai uang kuliah dan uang hidup sendiri" pungkasnya
   
Dia pun berpesan bahwa jangan pernah putus asa dalam mengapai mimpi walau keadaan tidak memungkinkan, dengan tekat, dan kemampuan kita bisa wujudkan mimpi kita walau kita tidak memiliki modal materi/uang.

Komentar

Postingan Populer