kelebihan dan kekurangan Yamaha Gear 125 S versi saya pemakaian 8 bulan, KM 27 ribuan (update Juli 2022)

assalamualaikum Yamaha Gear merupakan skutik andalan entry level Yamaha yang baru di perkenalkan di Indonesia November 2020. meski baru berumur 1 tahun lebih, yamaha gear disambut dengan baik di pasar Indonesia, meski sepenglihatan saya Gear belum mampu mengalahkan penjualan motor kompotitor, namun untuk area JABODETABEK, Yamaha gear banyak mengaspal melebihi skutik non maxi yamaha lainnya. karena ketika melihat di jalan, dapat dipastikan motor tersebut merupakan produksi dan pembelian 2021, mungkin karena yamaha gear di bekali banyak fitur dengan mesin 125cc dan harga yang bersaing dengan honda beat yang membuat yamaha gear cukup laris dan menjadi alasan saya meminangnya. 

setelah meminangnya bulan oktober 2021 lalu hingga kini km 27 ribuan (Juli 2022), inilah kelebihan dan kekurangan yang saya rasakan di pemakaian saya untuk OJOL dan urusan lainnya dimana cara berkendara saya terbilang suka ngebut karena tangan belum disekolahin, mungkin mulai dari kekurangannya duluan ya kita berghibah riya dulu

 

KEKURANGAN YAMAHA GEAR 125 S versi saya

1.    Footstep tengah terlalu sempit


saya keseharian menjadi ojol menjadi kewajiban membawa dua helm, satu helm saya dan satu untuk penumpang. sebelumnya saya menggunakan Yamaha Soul GT 113cc dan biasanya saya menaruh helm di gantungan footstep karena muat dan ruang untuk kaki tetap luas. namun sekarang di gear 125 terlihat digambar mungkin footstepnya cukup panjang kanan kiri karena ada pijakan kaki untuk anak, namun untuk bagian tengahnya itu terlalu sempit jadi kalau helm ditaruh di tengah terlalu mentok dengan jok serta memakan area kanan kirinya karena footstep tidak terlalu lebar dan ini membawa kita ke kekurangan kedua


2.    Bagasi cukup luas, namun kemakan aki


karena sulit menaruh helm di footstep saya jadi merasa jok muat helm itu anugrah, namun sayangnya yamaha gear tidak muat masuk helm. jika di bandingkan motor saya dulu, soul gt 113, bagasi gear upgrade bagi saya karena saya merasakan lebih luas cuma karena helm sulit ditaruh di footstep, saya jadi mengharapkan bagasinya ini muat helm, mungkin bisa seperti Soul GT 125 yang aki nya ditaruh di depan atau kompotitornya yang naruh aki di pijakan kaki depan, jadi memungkinkan helm kecil seperti helm ojol masuk jok.


3.    belum berpendingin cairan (masih berpendingin udara)

Meski saya tidak merasakan kendala dalam performa dan kecepatan, namun mendengar reviewer motor sering meremehkan motor berpendingin udara membuat saya agak gimana gitu dan berpikir meski bobotnya naik 3-5 Kg dengan memakai pendingin cairan, namun bisa menaikan performa mesin motor akan lebih perfect, karena jika saya bandingkan spek diatas kertas dengan motor 125cc berpendingin cairan lainnya seperti Yamaha Xeon GT 125 Eagle eye, motor tersebut memang belum bluecore namun karena berpendingin cairan performanya bisa mengalahkan Gear 125 dengan motor motor yamaha 125 bluecore lainnya, sebagai berbandingan berikut :

Xeon GT 125 eagle eye    :    Daya max : 8,4 kW/9000 rpm

                                               Torsi max ; 10,4 N.m/6500 rpm

Gear 125 Blue Core        :     Daya Max : 7,0 kW/8000 rpm

                                              Torsi Max : 9,5 N.m/5500 rpm

beda jauh kan? terasa jomplang jika dibandingkan, meski terasa perfect jika pakai radiator namun ada yang saya syukuri dari pemakaian pendingin udara Gear 125 yang masuk di kelebihan


4.    sering terjadi gredek, suara berdecit saat tarikan awal


semenjak 4000 km, saya sering merasakan gredek, bergetar dan suara berdecit di motor saya saat baru membuka gas apalagi jika motor sudah mengaspal 2 jam lebih dan menghadapi kemacetan gredek nya akan semakin terasa. saya sudah mengeluhkan hal ini saat service 10.000 km bengkel resmi yamaha dan montir nya bilang harus ganti kampas ganda serta mangkoknya, karena umur motor masih belia dan km nya baru 10 ribu saya tidak terima dan meminta untuk di bersihkan saja, setelah itu memang gredeknya hilang namun tidak lama gredek muncul lagi di 11 ribuan km. saya tidak tau apa penyakit ini muncul juga di yamaha 125cc lainnya seperti mio m3, freego, fino, fazzio dan lexi. namun mengingat Vario 125 terkenal akan gredeknya saya kira ini penyakit bawaan motor 125cc dan bisa sembuh bila di modif mangkok kampas gandanya, namun jika kalian menemukan bengkel yamaha yang bagus, masalah gredek itu bisa hilang permanen sebenarnya seperti saya saat service 20.000 Km di bengkel Yamaha Ika Motor berada dekat Ciplaz ciledug, gredeknya sudah tidak saya rasakan hingga sekarang padahal sebelumnya saya sudah dua kali ke bengkel yamaha yang berbeda untuk service cvt dan mengeluhkan masalah saya namun tak lama setelah service gredek di motor muncul kembali. entah apa yang montir tersebut lakukan dan bedanya dimana dengan montir yamaha lainnya namun saya senang dan mengapresiasi montir di bengkel tersebut yang berhasil menghilangkan gredek di motor saya hingga sekarang.

terlepas dari kekurangan yang saya rasakan diatas ada kelebihan yang saya rasakan dan saya sukai di motor ini yang membuat saya yakin tidak salah memilih motor


KELEBIHAN YAMAHA GEAR 125 S versi saya

1.    Desain Yamaha Gear

berbicara mengenai desein ini sangatlah subjektif tergantung prefensi dan selera masing masing, namun bagi saya desain Yamaha gear ini gagah, macho, keren berbeda dari yang lain. menurut pandangan saya, yamaha gear merupakan versi litenya yamaha freego dan sepertinya memang begitu. banyak yang bilang Gear mirip yamaha N-MAX lawas saya setuju dan melihatnya seperti gabungan antara aerox 155 dan nmax lawas. dengan bagian lampu depan yang ada runcingan kanan kiri, penempatan lampu sen dibawah khas yamaha MAXI, serta body slim mirip seperti aerox 155 lawas, sementara stoplamp seperti Nmax lawas. yang jelas, desein gear saya pandang seperti maxi yamaha versi lite dan merupakan kelebihan bagi saya.


2.    Lincah, tarikan pas tidak ngempos dan kencang

tarikan yamaha gear enak menurut saya, meski tidak seringan tarikan awal kompotitornya, namun ini sudah pas dan saat saya ajak kebut kebutan saya tidak merasa ngempos seperti kompotitornya, tarikannya rata bawah, tengah atas. tarikan bawah motor tidak langsung kencang melompat sementara saat tarikan atas tetap berasa kencang dan berasa pede saat ingin menyalip tidak ngempos seperti motor terlaris di indonesia saat ini. diajak ngebut berasa, mau nyalip pun pede dan karena bobot ringan, body slim, sangat lincah jika dibawa salip salip di kemacetan.

 

3.    Fitur Berlimpah, harga murah dan bersaing dengan andalan kompotitor




diharga saat saya beli 17,7 juta untuk gear varian S, fitur yang di berikan sangat berlimpah dan terasa berguna untuk saya, seperti SSS untuk memaksimalkan keiritan bensin saya (meski tidak bisa se irit kompotitor), hazard (kedua sen menyala bersamaan) yang buat saya keren jika di hidupkan, Answare back system yang sangat berguna buat saya nyari letak motor saya jika sedang terparkir, kompartemen box depan dengan power outlet yang dalam dan luas bisa muat botol minum 1600ml serta kita bisa charge dan taruh hp disana tanpa khawatir hp terjatuh, serta gantungan barang depan yang model mengunci yang membuat barang tidak akan terjatuh. mungkin beberapa fitur bisa kita modif sendiri namun sangat menyenangkan karena sudah ada dari pabrikannya. meski sekarang harganya naik sekitar 18 juta kurang namun masih membuat motor ini sangat value untuk fitur yang tersedia serta menjadi alternatif dari motor kompotitor yang memiliki harga hampir mirip namun cc lebih kecil dan ada beberapa fitur yang tidak ada.


5.    Kompresi mesin tergolong Rendah dan tidak perlu ganti air radiator


saya tidak tahu apakah jenis pendinginan motor berpengaruh terhadap rasio kompresi mesin namun jika benar maka saya tetap bersyukur Gear 125 berpendingin udara karena kompresi mesinnya hanya 9,5:1 artinya sangat cocok di minumin bensin yang murah beroktan 90 seperti Pertalite, karena tidak akan ada alasan kerusakan mesin terjadi karena motor minumin pertalite.. jika dibandingkan, motor berpendingin cairan memiliki rasio kompresi diatas 10;1 seperti Xeon 125 10.9:1, Lexi 11,2:1, dan Vario 125 11,0:1. dan karena berpendingin angin, saya tidak perlu mengeluarkan dana lebih untuk pergantian air radiator.


6,    Ini motor yamaha mio bluecore bekasnya tidak berharga

Meski dari judul terlihat seperti kekurangan, namun jika diartikan dan melihat kondisi dilapangan ini merupakan kelebihan bagi saya. sadarkah kita jika ada berita CURANMOR, pernahkah melihat nama dari yamaha mio series 125 bluecore menjadi korban? saya sendiri jarang bahkan ga pernah melihatnya, jika di perhatikan selalu motor sayap mengepak menjadi korban, meski memang bukan menjadi jaminan motor akan aman apalagi ini cuma dari penglihatan saya yang mungkin main saya kurang jauh dan informasi saya minim, namun sebelumnya saya lama memakai Yamaha Soul GT 115cc dan meski saya sering parkir sembarangan, pernah parkir motor di lahan berparkiran depan mall (emperan jalan) dari pagi hingga jam 1 malam hingga KKN didaerah yang terkenal curanmor namun alhamdulillah motor saya masih aman, jika asumsi saya benar, salah satu alasannya menurut saya karena harga jual kembali (bekas) yang jatuh ketimbang Honda, kadang alasan itu juga dipake oleh kebanyak orang yang memilih Honda, karena pengalaman saya memberikan saya keyakinan untuk membeli yamaha kembali dan dengan asumsi tersebut, ada sedikit ketenangan hati akan rasa was was kehilangan motor membuat saya menganggap ini kelebihan bagi motor saya.


itulah beberapa kelebihan dan kekurangan Yamaha Gear 125 S yang saya rasakan selama pemakaian 8 bulan 27000 Km, memang tidak ada yang sempurna, bahkan ada kelebihan di motor terlaris kompotitor yang tidak ada di Yamaha Gear, namun kelebihan dari Yamaha Gear yang saya butuhkan dan membuat saya bersyukur, senang memilikinya dan dengan mudah saya rekomendasikan ke semua orang, jadi sampai sini dulu jika ada pendapat atau tambahan bisa tulis di kolom komentar sekian Terima Kasih Wasalamualaikum

 

 

 

 

 

Komentar

Postingan Populer